Rabu, 10 April 2013

Amanah lahir dari konsistensi amal

وَ الَّذينَ هُمْ لِأَماناتِهِمْ وَ عَهْدِهِمْ راعُونَ
"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya," (QS Al-Mu'minuun [23]: 8)

Rasulullah saw bersabda dalam hadits nya;
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban. Seorang imam (kepala negara/pejabat) adalah pemimpin dan dia akan diminta pertanggungjawaban. Seorang suami adalah pemimpin atas keluarganya dan akan diminta pertanggungjawaban. Seorang isteri adalah pemimpin yang mengurus rumah suaminya dan dia akan diminta pertanggungjawaban. Seorang hamba sahaya (juga) pemimpin atas harta majikannya dan dia akan diminta pertanggungjawaban. Ingatlah, sesungguhnya setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban," (HR Bukhari no. 5188 dan Muslim no. 4828 dengan sedikit ada perbedaan pada versi lafazhnya).

Kata amanah dalam bahasa Arab berasal dari amina ya'manu amaanan wa amaanah yang berari ithmi'nan (tenang) dan tidak takut. Karena amanah itu menunjukkan tsiqah (kepercayaan) dan tsiqah itu merupakan ketenangan.Jadi orang yang amanah, yaitu orang yang dipercaya dan tenang, serta tidak pernah khawatir dan takut.

Amanah dapat dilihat dari konsistensi amal seseorang (istiqomah) yang di bebankan kepadanya, Cukuplah seseorang itu dikatakan amanah jika ia mampu membuat ketenangan kepada orang lain dan kepada dirinya sendiri. Buah dari amanah yaitu rasa aman yang dapat dirasakan bahkan dinikmati oleh orang yang memperolehnya, dan rasa aman yang dirasakannya sendiri atas tuntasnya pekerjaan yang telah di kerjakannya.

Seperti seorang suami yang memberikan kewajibannya kepada istrinya, seorang ibu yang memberikan pengajaran kepada anak-anaknya, seorang guru yang memberikan pendidikan kepada murid-muridnya seorang pemimpin yang memberikan pelayanan kepada rakyatnya, mereka yang mampu menjalankan amanah itu dapat memberikan rasa aman dan ketenangan kepada orang lain dan dirinya sendiri.

Seperti halnya seekor lebah yang menghasilkan madunya, seekor kerang yang menghasilkan mutiaranya, sebuah tunas yang menghasilkan buahnya,semuanya itu dihasilkan dari amaliah yang dilakukan terus menerus/konsistensi/istiqomah untuk mendapatkan hasil yang sangat bermanfaat bagi orang lain bahkan dirinya sendiri. Merekalah yang dikatakan Nabi saw dalam haditsnya;
"sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (HR. Muslim).
Wallahu'alam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar